SMK Masa Depan

Dalam konteks disrupsi perubahan dunia pekerjaan dan profesi, kebutuhan skill baru dan polarisasi pertumbuhan sosial ekonomi; sistem sekolah dasar dan menengah mendapatkan kritikan untuk lebih mengembangkan peran dalam menyiapkan sumber daya manusia di masa depan. Model pendidikan harus mengadaptasi perkembangan siswa dengan menciptakan skil-skil yang lebih inklusi, kohesif, dan
produktif.

Perkembangan dunia yang semakin cepat dan kebutuhan yang mendesak dari pemangku kepentingan untuk bersama-sama menciptakan sistem pendidikan yang memenuhi kebutuhan masa depan anak-anak, pengalaman berbagai lembaga pendidikan perintis — “Sekolah Masa Depan” — dapat memberikan contoh yang menginspirasi transisi ke Pendidikan 4.0 secara global.

Perkembangan model pembelajaran yang semakin beragam, baik di dalam maupun diluar kerangka formal sekolah, menunjukkan ragam konteks definisi ‘sekolah’ menjadi lebih luas, mencakup sekolah
tradisional, program ekstrakurikuler, dan konfigurasi lain tempat pembelajaran. Kondisi pandemi Covid-19, semakin menunjukkan dan memacu transisi konteks sekolah dalam pengertian tradisional lebih
progresif.

Pendekatan unik yang terjadi dalam ragam formal model sekolah dan model pembelajarannya,
menunjukkan bagaimana perubahan model sekolah masa depan dapat dipelajari, direplikasi, ditiru, dandiskalakan dalam konteks baru untuk membuat perubahan tingkat sistem lebih luas (Schools of the Future : Defining New Models of Education for the Fourth Industrial Revolusion, WEF, 2020)

Secara umum, kriteria utama sekolah masa depan adalah:

a. Sekolah yang beradaptasi dengan perubahan konten pembelajaran dan pengalaman pedagogis
b. Penyelarasan dengan kerangka Pendidikan 4.0
c. Mempunyai potensi untuk ditingkatkan secara berkesinambungan
d. Pendekatan multi stakeholder untuk desain dan implementasi pembelajaran
e. Menunjukkan peningkatan hasil siswa, akses ke pembelajaran atau pengalaman belajar

Tinggalkan komentar