Perlukah Komunitas Belajar di sekolah?

Apa manfaatnya ?

Pertanyaan seperti yang dilontar seperti judul di atas, sering kali kita dengar, perlukah di satuan pendidikan atau sekolah dibentuk sebuah komunitas belajar, apa manfaatnya? apa bedanya komunitas belajar yang ada di sekolah dengan komunitas-komunitas yang saat ini sudah ada ?

Pada kesempatan ini, admin akan berbagi informasi yang admin dapatkan dari beberapa webinar yang admin ikuti membahas tema tentang komunitas belajar.

Apa itu komunitas belajar dalam sekolah?
Komunitas belajar dalam sekolah adalah sekelompok pendidik dan tenaga kependidikan dalam satu sekolah yang belajar bersama-sama dan berkolaborasi secara rutin dengan tujuan yang jelas dan terukur untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar peserta didik.

Apa tujuan dari komunitas belajar dalam sekolah?
Komunitas belajar dalam sekolah diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pendidik dan membangun budaya belajar bersama yang berkelanjutan, sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik.

Mengapa komunitas belajar dalam sekolah sangat penting?
Komunitas belajar dalam sekolah sangat penting karena komunitas belajar menjadi wadah untuk merealisasikan terjadinya kolaborasi antar pendidik. Pendidik belajar bersama (tidak terisolasi), pendidik bersepakat tentang standar umum seperti pembelajaran yang efektif, rubrik/indikator penilaian, pendidik bersepakat bahwa pendidikan semua peserta didik adalah tanggung jawab kolektif.
Dengan adanya komunitas belajar dalam sekolah, ketimpangan kompetensi antar pendidik dapat diminimalisir, sehingga peserta didik memeroleh pengalaman belajar dengan kualitas yang sama siapapun pendidiknya. Proses belajar dalam komunitas yang terjadi secara berkelanjutan akan membentuk ekosistem dan budaya belajar yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.

Apa yang menjadi acuan dalam mengelola komunitas belajar?
Acuan dalam mengelola komunitas belajar merujuk pada DuFour, et al. (2021) tentang Professional Learning Community. Terdapat 3 (tiga) ide besar untuk mengoptimalkan terbangunnya komunitas belajar yang berpusat pada pembelajaran peserta didik, yakni:

1. Fokus pada Pembelajaran
Ketika belajar bersama di dalam komunitas, pendidik diharapkan berfokus pada pembelajaran peserta didik. Empat pertanyaan kunci menjadi acuan pendidik supaya fokus belajar dan diskusi dalam komunitas belajar adalah pembelajaran peserta didik.Berikut 4 (empat) pertanyaan kunci tersebut.

  • Apa yang harus dipelajari peserta didik? Apakah tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik?
  • Bagaimana mengetahui bahwa peserta didik telah belajar? Bagaimana cara memantau pembelajaran peserta didik?
  • Apa yang harus dilakukan pendidik jika beberapa peserta didik tidak belajar? Dukungan seperti apa yang diberikan kepada mereka?
  • Apa yang harus dilakukan pendidik jika beberapa peserta didik telah belajar? Pengayaan seperti apa yang akan diberikan kepada mereka?

2. Membudayakan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Kolektif

Pendidik perlu membangun budaya kolaboratif untuk bekerja bersama dan memikul tanggung jawab kolektif demi membantu peserta didik mengoptimalkan proses belajarnya. Kualitas belajar peserta didik yang optimal sulit tercapai jika pendidik bekerja secara individual (terisolasi). Kolaborasi yang dilakukan pendidik di satuan pendidikan diharapkan tidak hanya berhenti pada kegiatan berdiskusi dan berbagi praktik baik pengajaran, namun berlanjut sampai pelaksanaan kegiatan belajarmengajar di kelasnya masing-masing. Oleh karenanya sikap saling membantu, memiliki pemikiran terbuka, dan senang memecahkan masalah bersama perlu menjadi kebiasaan sehari-hari. Perkembangan belajar peserta didik tidak lagi menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing pendidik, namun menjadi tanggung jawab bersama yang perlu diupayakan secara berkelanjutan.

3. Berorientasi pada Hasil Belajar peserta didik
Menggeser fokus dari mengajar menjadi belajar diharapkan akan membantu pendidik agar tidak hanya memastikan bahwa ia telah mengajar tetapi juga memastikan peserta didiknya belajar. Cara untuk memastikan peserta didik belajar adalah dengan melakukan asesmen yang berkelanjutan dan mendapatkan bukti bahwa peserta didik telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Oleh karenanya, output serta acuan terbangunnya komunitas belajar di satuan pendidikan yang efektif bukan pada seberapa baiknya rencana yang telah disusun dan dilaksanakan, tapi pada seberapa berdampaknya hal tersebut pada peningkatan hasil belajar peserta didik.
Hasil belajar peserta didik dalam konteks pembahasan ini bukan berupa nilai angka yang menunjukkan kemampuan kognisi semata, namun berupa tercapainya kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam prosesnya, satuan pendidikan harus secara sistematis memantau pembelajaran peserta didik dan menggunakan bukti pencapaian untuk segera membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dan mendorong perbaikan berkelanjutan. Dengan mengoptimalkan bantuan dalam proses pembelajaran, diharapkan hasil belajar peserta didik dapat terus meningkat seiring berjalannya waktu.

Bagaimana membangun komunitas belajar dalam sekolah?
Untuk memulai komunitas belajar dibutuhkan komitmen dari semua anggota komunitas belajar dalam sekolah. Kepala sekolah diharapkan memahami bagaimana membangunbkomunitas belajar dalam sekolah. Kepala sekolah memberikan dukungan, menjadi teladan dalam belajar dan berperilaku, serta ikut terlibat belajar dalam komunitas walaupun tidak pada setiap pertemuan.
Sebelum proses belajar dalam komunitas dilakukan, diperlukan persiapan-persiapan untuk menyiapkan komunitas belajar beraktivitas.
Persiapan Pelaksanaan Komunitas Belajar dalam Sekolah

  1. Kepala sekolah mengumpulkan para pendidik di sekolah untuk berdiskusi dan menyamakan persepsi tentang pentingnya komunitas belajar dalam sekolah untukmeningkatkan hasil belajar peserta didik
  2. Pendidik di dalam setiap komunitas belajar dalam sekolah menyepakati normakomunitas belajar (misalnya hadir tepat waktu, mendengarkan ketika rekan sedang berbicara, membuka hati untuk mendengarkan pendapat rekan pendidik,transparan/jujur terhadap masalah pengajaran dan pembelajaran yang sedangdihadapi, toleransi terhadap praktik yang belum berhasil, selebrasi keberhasilan, danlain-lain)
  3. Kepala sekolah dan pendidik bersama-sama menentukan tujuan yang ingin dicapai
    bersama dalam kurun waktu tertentu.
  4. Kepala sekolah dan pendidik bersama-sama menyusun agenda dan jadwal kegiatan
    komunitas belajar setiap minggu.

Komunitas belajar dalam sekolah wajib memastikan terjadinya 5 hal sebagai berikut:

  1. Tim bekerja secara kolaboratif dan mengambil peran dan tanggung jawab bersama.
  2. Menerapkan kurikulum pada setiap tahapannya.
  3. Memantau pembelajaran siswa dengan proses penilaian berkelanjutan.
  4. Menggunakan hasil penilaian umum untuk melatih anggota komunitas, membangun kapasitas tim komunitas, memperluas pembelajaran dengan memfokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa.
  5. Memberikan intervensi dan pengayaan yang sistematis

Berikut ini ragam aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan di komunitas belajar dalam
sekolah:

  1. Bersama-sama menyiapkan dan mereviu RPP/Modul Ajar yang telah disusun. Empat pertanyaan kunci dijadikan acuan untuk melihat apakah RPP yang telah susun sudah berpusat pada peserta didik. Empat pertanyaan kunci yang dapat ditanyakan para pendidik dalam komunitas belajar ketika berdiskusi mereviu RPP/modul ajar sebagai berikut. Apakah tujuan pembelajaran ini yang ingin dicapai peserta didik? Apakah langkahlangkah pembelajaran ini sudah optimal melayani peserta didik dengan keragaman mereka? Jika ada peserta yang belum belajar apa saja yang dapat dilakukan? Jika sudah belajar, supaya tidak bosan, apa saja yang harus diberikan kepada peserta didik? Apakah asesmen yang ditulis sudah sesuai dengan pencapaian tujuan pembelajaran?
  2. Mendiskusikan rubrik penilaian bersama sehingga memiliki persepsi yang sama dalam menginterpretasikan rubrik.
  3. Berbagi masalah pembelajaran yang dihadapi peserta didik, dan mendiskusikan alternatif pemecahan masalah bersama-sama.
  4. Bertukar menilai hasil belajar peserta didik
  5. Saling mengobservasi pembelajaran di kelas masing-masing dan melakukan refleksi hasil observasi bersama-sama (misalnya seperti pada Lesson Study)
  6. Berbagi praktik baik yang telah dilakukan.
  7. Melakukan riset bersama terhadap masalah pembelajaran yang dihadapi
  8. Selebrasi keberhasilan komunitas belajar

Tinggalkan komentar